Tak semua makanan bisa menjadi bagian dapur kita. Tak peduli seberapa mahal itu, makanan tersebut bisa saja terlantar di salah satu sudut lemari makan.
Sama seperti dengan kenyataan bahwa apa saja mungkin 'masuk' dalam gudang, kita perlu mengetahui dan menyisihkan makanan yang kemungkinan tidak akan kita makan atau perlukan lagi.
Anda bisa memberikannya pada orang lain jika kondisinya masih bagus atau membuangnya saja, dan pastikan jangan membelinya lagi, bila Anda tidak benar-benar amat sangat butuh. Makanan apa sajakah itu?
Makanan angan-angan
Contoh kasus:
Anda menonton TV dan acaranya demo masak. Artis seksi nan langsing itu sedang mengenalkan resep kue baru yang bebas lemak. Pada akhir acara ia menantang Anda untuk membuat kue yang sama karena kue ini belum ada di pasaran kuliner. Anda pun jadi tergiur dan bersiap-siap untuk membeli bahan-bahan kue tersebut.
Makanan angan-angan merupakan makanan yang Anda harapkan bisa menyulap Anda menjadi seorang yang lain. Anda berangan-angan membuat kue dalam waktu dekat, sementara selama ini Anda bahkan tak tahu bagaimana caranya menyalakan mixer. Hmm...
Tak peduli sebaik dan sesehat apapun makanan itu tetap saja bakal mubazir jika Anda tidak pernah terjun ke dapur. Jadi, jangan berbelanja makanan hanya untuk memenuhi 'angan-angan' sementara Anda.
Makanan jaga-jaga
Anda membeli makanan ini hanya untuk berjaga-jaga jika ada tamu yang datang secara mendadak. Hmm, bagaimana jika tidak ada tamu yang datang, apa yang akan Anda lakukan pada makan itu? Bukankah lebih baik menyuguhkan makanan yang ada saja, saat tamu datang berkunjung.
Makanan darurat
Apakah Anda sedang berusaha memiliki pola makan yang sehat? Jika begitu, tidak usah membeli makanan darurat instan yang biasanya bakal memenuhi lemari makan Anda.
Jika Anda menyimpan makanan-makanan instan yang tidak sehat tersebut, maka makanan tersebut bisa menjadi godaan untuk 'berlibur' sejenak dari pola sehat tersebut. And, that's big no no!
No comments:
Post a Comment